Kita tentu tahu fungsi merek untuk membedakan produk dalam kategori sejenis dan juga sebagai faktor untuk memperoleh keuntungan lebih yang membedakannya dengan produk tidak bermerek karena kita memperoleh kesetiaan pelanggan.

Sebagai pengusaha ada 4 produk komoditas yang merupakan barang konsumsi sehari hari yang tidak ada efeknya kalau diberi merek karena tidak akan pernah merebut kesetiaan pelanggan walaupun diberi merek.

Produk gula pada dasarnya adalah komoditas yang dicari karena manisnya. Semua orang kalau beli gula karena mau mencari pemanis.  Kalau kita ke warung  mau beli  gula kita pasti mengucapkan kata kata “ mau beli gula” dan tidak peduli diberikan gula bermerek ataupun tanpa merek asalkan manis.  Ada produsen gula yang mencoba mendobrak tradisi gula tanpa merek dengan memberi merek gulanya dan  mengemasnya dalam kemasan modern serta mempromosikannya , tapi kalau kita sebagai konsumen saat berbelanja di supermarket atau toko tidak menemukan merek tersebut , kita diberikan gula dalam kemasan apapun tidak akan komplain dan tetap menerimanya.

Produk garam pada dasarnya yang dibeli konsumen adalah rasa asinnya. Pada dasarnya garam diberikan merek apapun , konsumen tidak akan pernah peduli asalkan garamnya asin .

Produk beras pada dasarnya yang dibeli konsumen adalah jenis berasnya seperti pandan wangi , cianjur , beras kepala  dan bukan merek berasnya . Jadi beras diberikan merek apapun tidak ada gunanya karena konsumen selalu mengucapkan jenis beras pada saat membeli beras. Pernah ada beras bermerek “ Ayam Jago” yang cukup popular namun kepopulerannya itu karena jenis berasnya adalah beras wangi Thailand sehingga merek “ Ayam Jago” diidentikkan dengan beras wangi Thailand.  Begitu impor beras dari Thailand di stop pemerintah , maka merek “ Ayam Jago” menjadi meredup karena tidak menjual beras wangi Thailand lagi.

Minyak goreng adalah produk yang dihasilkan dalam skala besar oleh Indonesia karena perkebunan sawit Indonesia yang konon nomor 1  di dunia.  Pada dasarnya sebagian besar konsumen minyak goreng mengkonsumsi minyak goreng curah tanpa merek.  Namun memang ada beberapa merek minyak goreng dalam kemasan modern yang dipromosikan di media cetak dan elektronik .   Saat minyak goreng bermerek disodorkan ke konsumen maka konsumen akan membeli saja tanpa memperdulikan mereknya asalkan minyak goreng tersebuk memiliki merek dan dalam kemasan modern.   Artinya konsumen tidak akan setia pada satu merek minyak goreng  , namun konsumen akan gonta ganti merek minyak goreng tergantung ketersediaan dan harga.  Jadi antar merek minyak goreng di pasar modern seperti supermarket  tinggal bergantian memberikan diskon dan konsumen tinggal gonta ganti merek sesuai merek yang memberikan diskon.

Jika ada ahli pemasaran dan ahli marketing yang mau memberikan merek pada produk komoditas di atas dan berusaha mendapatkan kesetiaan konsumen atas merek tersebut maka ahli pemasaran tersebut adalah ahli pemasaran yang berpendapat bahwa dia sanggup menjual  pendingin ruangan AC di kawasan pegunungan yang berhawa sejuk dan dingin.

Semua orang bisa menjadi ahli pemasaran secara otodidak tanpa harus kuliah dan tanpa harus memperkaya orang orang yang mengaku sebagai ahli pemasaran melalui seminar dan pelatihan untuk menguras kocek anda.

www.konsultansolusi.com

Iklan