Ini adalah cerita nyata.
Ada seorang pebisnis jam tangan branded. Pebisnis ini ditunjuk untuk menjadi agen jam tangan branded di Indonesia.
Sebagai pemegang merek di Indonesia , si pebisnis harus menyiapkan kantor pusat dengan service center untuk jam tangan yang diageni. Juga diberikan target dan kewajiban membuka sejumlah outlet di mal mal mewah di Indonesia.
Otomatis ekspansi bisnis semacam ini menggunakan pinjaman bank dan pasti ada aset pribadi yang dijadikan jaminan.
Problem di era internet dan media sosial adalah satu.
Banyak anak muda yang terbang ke negara eropa tempat asal jam tangan branded dibuat. Mereka terbang dengan penerbangan termurah dan menggunakan airbnb tinggal ramai ramai berjejalan di sebuah apartemen serta makan makanan yang murah seperti junk food MCD sehingga biaya perjalanan mereka menjadi murah.
Mereka membeli jam tangan branded yang diageni pebisnis tersebut di Indonesia di Eropa langsung dan bahkan mendapatkan harga diskon.
Sedangkan si agen resmi yang menwakili merek jam tangan branded tersebut kalau ke eropa harus naik pesawat biasa bahkan kalau perlu business classs dan harus tinggal di hotel berbintang serta tidak mungkin makan junk food yang murah seperti MCD.
Si anak muda begitu balik ke Indonesia mempromosikan jam tangan yang dibelinya via media sosial dan menjualnya dengan harga yang lebih murah dibandingkan jika membeli di showroom resmi di Indonesia.
Yang lebih ngenes adalah , karena jam tangan branded garansinya internasional, saat jam tangan yang dijual si anak muda tersebut rusak , otomatis masuk ke service center resmi di Indonesia yang di miliki oleh agen yang menwakili merek tersebut di Indonesia. Si agen perwakilan jam tangan branded harus menservis jam tangan yang tidak mereka jual sama sekali .
Si anak muda belum menikah , dia hanya mencari untung sedikit dari menjual jam tangan branded.
Si agen yang menwakili merek jam tangan branded sudah menikah , anak sudah masuk usia kuliah , otomatis biaya hidupnya jauh lebih besar , belum lagi harus menanggung operation cost bisnis di Indonesia.
Inilah kondisi bisnis yang sedang terjadi saat ini di Indonesia dan di dunia.
Banyak anak muda yang terjun ke bisnis dan menjual dengan harga murah dan margin kecil karena si anak muda belum menikah dan biaya hidupnya masih kecil.
Pebisnis lama yang sudah puluhan tahun berbisnis dan sudah mulai berumur , sudah berkeluarga dengan biaya hidup yang lebih tinggi otomatis kalah dalam persaingan karena tidak bisa menetapkan harga dengan margin setipis si anak muda.
Jadi pesaing bisnis anda sekarang sebenarnya adalah anak muda.
Kami bisa membantu anda jika anda butuh konsultasi :
info@konsultansolusi.com