Fakta lapangan yang kita ketahui saat ini adalah bahwa minum energi yang populer adalah Kuku Bima Ener-G. Kita tinggal wawancara pekerja lapangan seperti supir dan buruh bangunan serta warung warung kopi dan warung rokok dan jawabannya pasti Kuku Bima Ener-G. Abaikan pernyataan perusahaan yang menyatakan mereknya adalah pemimpin pasar karena tidak independen sifatnya.

Minuman energi bubuk di Indonesia dipopulerkan oleh Extra Joss yang saat munculnya mempopulerkan istilah “ buat apa botolnya yang penting biangnya”. Sukses besar berhasil diraih Extrajoss dalam menguasi pangsa pasar minuman energi Indonesia pada saat itu.

Saat muncul dan saat menguasai pangsa pasar , Extra Joss hanya memiliki satu rasa yakni rasa masam dan berwarna kuning. Dengan satu rasa tersebut Extra Joss sukses dan melakuan promosi besar besaran melalui media above the line seperti media cetak dan media elektronok serta media below the line seperti marka jalan .

Disaat puncak kesuksesan Extra Joss , pihak manajemen Extra Joss merasa kelebihan dana dan energi sehingga meluncurkan produk minuman energi serbuk lain yang berkonotasi obat kuat yakni Irex. Irex juga dipromosikan habis habisan melalui media cetak dan elektronik.

Padahal masyarakat mengetahui obat kuat tradisional itu adalah jamu merek Kuku Bima , apalagi minumnya dicampur telur bebek, bahkan sampai muncul plesetan bahwa Kuku Bima adalah singkatan dari “ KUrang KUat BIni MArah.

Kelebihan energi dan dana yang dimiliki Extra Joss dengan menyerang ke pangsa pasar obat kuat yang dikuasai Kuku Bima melalui merek Irex ternyata ditanggapi adem ayem oleh Kuku Bima.

Ibarat pertempuran markas besar diserang , Kuku Bima tidak meningkatkan pertahanan di markas besarnya , namun malah menyerang ke markas besar lawan.

Apa yang dilakukan Kuku Bima ?

Kuku Bima meluncurkan minuman energi serbuk Kuku Bima Ener-G dengan berbagai varian rasa dan berbagai warna. Kuku Bima membalikan aturan main yang menyatakan bahwa minuman energi serbuk haruslah berwarna kuning dan rasanya masam,.

Hasil akhirnya yang terjadi adalah minuman serbuk merek Irex dari Extra Joss malah kandas dan KO di lapangan dan menghilang dari peredaran .

Minuman energi serbu Kuku Bima Ener-G langsung menjadi primadona konsumen karena rasanya yang tidak masam dan variasi rasanya terutama Kuku Bima Ener-G rasa anggur yang menjadi favorit.

Extra Joss akhirnya ikut mengeluarkan berbagai variasi rasa untuk mengimbangi produk Kuku Bima Ener-G namun sudah terlambat karena Kuku Bima Ener-G sudah berhasil menancapkan kukunya di pasar minuman energi Indonesia.

Kesalahan terbesar Extra Joss adalah terlalu cepat berpuas diri dengan melakukan ekspansi ke produk lain yakni Irex dan bukannya fokus memperkaya produk utamanya.

Kelihaian Kuku Bima adalah jeli melihat cara berperang melawan Extra Joss yang masuk ke pasar obat kuat yang identik dengan Kuku Bima melalui peluncuran produk sejenis Extra Joss dengan memperkaya varian rasa dan warna yakni Kuku Bima Ener-G.

Kuku Bima melakukan proses Amati , Tiru , Perbaiki dalam perang pemasaran melawan Extra Joss.

Ibarat permainan bola , pihak yang terlibat dalam permainan bola seperti pemain,pelatih,wasit pasti tidak mengetahui kelemahan yang ada dan hanya pihak luar yang tahu . Hal ini berlaku untuk Extra Joss yang tidak mengetahui kelemahannya dan pihak luar yakni Kuku Bima mengetahuinya dan meluncurkan aksi untuk melawan kelemahan tersebut.

Jika ada ahli marketing yang memberikan contoh kisah sukses Extra Joss maka saya dapat menyatakan itu adalah ahli marketing tolol karena jika dijadikan bahan pelajaran di dunia marketing maka pemenangnya adalah Kuku Bima

Semua orang bisa menjadi ahli pemasaran secara otodidak tanpa harus kuliah dan tanpa harus memperkaya orang orang yang mengaku sebagai ahli pemasaran melalui seminar dan pelatihan untuk menguras kocek anda.

www.konsultansolusi.com