Kita tentunya tahu dan sering melihat merek merek outlet dan ritel modern sepert Sogo department store, Debenhams Department Store, Seibu department store, warung kopi ekslusif Starbucks, toko roti burger ekslusif Burger King , toko roti gepeng italia alias pizza ekslusif Domino’s pizza.
Tahukah anda bahwa outlet dan ritel modern tersebut di Indonesia dimiliki dan dikelola perusahaan bernama Mitra Adi Perkasa.
Pada dasarnya Mitra Adi Perkasa sudah mengelola 1209 outlet di 42 kota di Indonesia sampai saat tulisan ini dibuat. Ada ratusan merek terdiri dari merek pakaian , tas, sepatu, restoran,department store, supermarket yang dikelola oleh Mitra Adi Perkasa.
Ada satu kesamaan dari hampir semua outlet yang dikelola Mitra Adi Perkasa yakni kesan ekslusif dan menyasar konsumen menengah ke atas.
Berikut adalah outlet outlet populer yang dikelola Mitra Adi Perkasa yang dipersepsikan konsumen sebagai ekslusif dan elit yakni :
Depstore ini jarang dikunjungi oleh kelas menengah untuk berbelanja apalagi kelas menengah bawah , tapi banyak dikunjungi untuk window shopping.
Deptstore ini juga jarang dikunjungi kelas menengah untuk berbelanja apalagi kelas menengah bawah tapi kalau dikunjungi buat window shopping pasti.
Dept store ini hanya berlokasi di mal elit jadi sudah pasti sangat jarang dikunjungi kelas menengah untuk berbelanja apalagi kelas menengah bawah mungkin nga pernah mengunjunginya. Buat sightseeing sih rame .
Di negara asalnya retail ini mirip Matahari namun di Indonesia kelasnya naik menjadi kelas menengah atas.
Coba kunjungi outlet mainan ini dan yang pasti tidak akan menemukan mainan murah seperti di pasar pagi atau pasar prumpung.
Baju dan sepatu olah raga yang dijual adalah barang branded yang rata rata lebih baik belinya gesek pakai kartu kredit karena mungkin isi dompet nga sebanyak harga barang yang dibeli.
Baju dan sepatu olah raga yang dijual di sini juga lebih cocok jika dibayar pakai kartu kredit karena isi tunai di dompet belum tentu sebanyak harga barang yang dijual.
Produk fashion asal Spanyol ini menjadi dambaan wanita karir di Indonesia yang rela menghabiskan gaji sebulan untuk memperoleh pakaian yang diidamkan.
Berapa banyak sih kalangan pecinta dan pemain golf di Indonesia ?
Burger dari Amerika ini di Indonesia umumnya hanya muncul di mal mal ekslusif dan hampir tidak ada outlet yang berdiri sendiri di luar bangunan mal . Burger Amerika ini malah awalnya hanya ekslusif menjual burger namun akhirnya menyerah dengan konsumen Indonesia yang doyan ayam dan nasi dan akhirnya mulai menjual ayam goreng dan nasi. Di negara asalnya burger Amerika ini sebenarnya toko burger rakyat yang tersebar di mana mana dan 100 persen mirip dengan Mcdonalds yang tersebar dimana mana di Indonesia dan khususnya di Jakarta.
Roti gepeng italia alias pizza ini di negara asalnya adalah toko pizza rakyat yang tersebar dimana mana dan terkenal dengan pelayanan deliverynya. Di Indonesia toko pizza ini dikesankan ekslusif dan hanya muncul di mal mal mewah tapi mencoba mengusung konsep delivery dengan layanan area antar yang sangat sangat terbatas dengan mencoba menggunakan telepon berawalan 500. Pizza ini di Indonesia mencoba mereplika jargon asli dari negara asalnya yakni ” the pizza delivery experts ” tanpa menjiwai dan dijalankan setengah hati. Yang justru serius menjalani konsep delivery adalah Pizza Hut dengan outlet khusus delivery mereka yakni PHD padahal Pizza Hut tidak memiliki semboyan ” the pizza delivery experts” . Saran saya selama belum sanggup bermain di delivery mengimbangi Pizza Hut , mendingan tulisan ” the pizza delivery experts” tersebut dihapus di Indonesia.
Kalau yang ini adalah pelopor munculnya kebiasaan ngopi dari mesin proses kopi di Indonesia karena dulunya orang Indonesia ngopinya kopi tubruk atau kopi instan.
Anda tentu jarang menemukan outlet outlet berikut yang juga dikelola Mitra Adi Perkasa
Outlet ini sebenarnya diarahkan untuk bermain di kelas menengah semacam Matahari dan Ramayana. Tapi gaungnya hampir tidak terdengar dan bahkan masih kalah dari gaung Deptstore Centro.
Outlet ini dulu di era tahun 1990 an sudah pernah muncul di Hayam Wuruk Jakarta , lalu dimatikan , lalu dihidupkan kembali . Ibarat saklar listrik mati hidup. Merek ini diarahkan untuk melawan kelas Matahari dan Ramayana. Tapi kalau dilihat dari bentuk tulisan dan warna yang berubah ubah , dulunya berwarna ungu lalu berubah menjadi hijau lalu berubah menjadi biru , kelihatannya merek ini masih dalam taraf coba coba. Merek ini masih belum bergaung.
Dengan prediksi akan meningkatnya jumlah kelas menengah yang akan mencapai angka di atas 100 juta orang di Indonesia dalam 10 tahun mendatang tentunya pasar kelas menengah sangat menggiurkan karena range kelas menengah itu berada diantara menengah bawah ke kelas menengah dengan kemampuan memiliki mobil murah ataupun memiliki beberapa unit sepeda motor.
Jagoan ritel di kelas menengah dan menengah bawah adalah :
Merek ini ngetop di kelas menengah , kalau kelas menengah berkunjung ke outlet ini pasti rata rata berbelanja dan jarang yang hanya window shopping.
Merek ini ngetop di kelas menengah bawah dan kalau kelas menengah bawah mau window shopping pasti berkunjung ke outlet ini dan kalau ada yang cocok dan kebetulan di kantong ada duit pasti belanja di outlet ini.
Jagoan burger dan pizza di kelas menengah dan menengah bawah adalah :
Burger asal Amerika ini adalah burger rakyat di Amerika dan kelasnya sama dengan Burger King yang juga burger rakyat di Amerika. Burger ini mulai merakyat di Indonesia dan tersebar dimana mana tidak hanya di mal tapi juga di trade center , pasar grosir , dan outlet yang berdiri sendiri. Dengan goceng alias Rp. 5 ribu anda sudah bisa nongkrong di outlet burger ini.
Roti gepeng italia ini sangat populer di Indonesia dan membuat orang Indonesia bisa merasakan rasanya jadi orang Italia, padahal aslinya pizza ini berasal dari Amerika. Di Indonesia pizza ini merakyat dan tidak hanya tersebar di mal tapi juga di trade center, pusat grosir dan outlet yang berdiri sendiri. Bahkan saking banyaknya yang ingin mengkonsumsi pizza ini di rumah sampai sampi pizza ini mendirikan unit bisnis khusus delivery bernama PHD yang tersebar di mana mana juga.
Pada dasarnya pendiri Mitra Adi Perkasa memiliki bakat untuk melayani kalangan menengah ke atas , DNA pendiri Mitra Adi Perkasa memang cocok untuk berbisnis di kelas menengah ke atas. Isilah kerennya pendiri Mitra Adi Perkasa memiliki taste yang exquisite .
Pada dasarnya selama outlet burger Burger King masih diperlakukan ekslusif dan hanya muncul di mal mal elit dan Domino’s pizza juga diperlakukan ekslusif dan hanya muncul di mal mal elit serta department store Java dan Lotus yang masih jarang ditemukan , maka Mitra Adi Perkasa tidak akan pernah bisa menembus kelas menengah dan menengah bawah.
Semua orang bisa menjadi ahli pemasaran secara otodidak tanpa harus kuliah dan tanpa harus memperkaya orang orang yang mengaku sebagai ahli pemasaran melalui seminar dan pelatihan untuk menguras kocek anda.
Coba Anda kunjungi kantor ato setidaknya gedung kantor mereka, wah terasa sekali taste mereka ini taste kalangan atas. Di gedungnya sendiri mereka benar-benar terasa seperti kelas socialite dibanding pekerja-pekerja dari perusahaan lainnya yang segedung, Padahal perusahaan-perusahaan lain di gedung tersebut juga ga buluk-buluk amat kok.
Terlihat dari cara berpakaiannya. Saya belum begitu riset kebanyakan dari mereka benar-benar berlatar belakang kalangan atas atau cuma social climber.