Harga properti naik gila gilaan saat ini . Tidak ada cara membiakkan duit yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan membeli properti . Bisnis konvensional seperti berdagang atau berproduksi kalah jauh dalam menghasilkan keuntungkan dibandingkan berinvestasi dalam properti.
Saat ini yang menjadi karyawan hanya mengalami kenaikan gaji sesuai inflasi maksimal 10 persen per tahun , yang berbisnis juga tidak mendapatkan margin laba yang makin tinggi , malah mungkin makin tergerus karena kenaikan bahan bakar minyak , tapi harga properti disisi lain naik gila gilaan. Hal ini tentunya menyulitkan karyawan yang butuh membeli rumah untuk tinggal atau pebisnis yang ingin berekspansi atau calon pebisnis yang baru mau mulai berbisnis.
Saat ini banyak pebisnis yang lebih baik menyisihkan uangnya untuk berspekulasi berinvestasi di properti karena tingkat keuntungan yang menggiurkan. Dana untuk pengembangan usaha dialhikan ke properti sehingga ekspansi usaha tertahan.
Adapula arisan properti yakni beberapa orang atau beberapa puluh orang secara ramai ramai urunan membeli properti dan menjualnya saat harga naik.
Saat ini yang membeli properti bukan yang membutuhkan lagi tapi saat ini yang membeli properti adalah yang mengharapkan keuntungan dari kenaikan harga properti.
Jika anda hendak membuka usaha dengan properti milik sendiri , hendaknya harga properti tidak anda masukkan dalam penghitungan analisa balik modal karena sudah tidak relevan . Misalnya jika anda membeli ruko untuk membuka mini market sistem franchise, harga ruko harus anda keluarkan dalam menghitung analisa balik modal atau anda bisa frustasi tidak akan pernah balik modal dengan profit margin hanya 5 persen namun harga ruko termasuk dalam analasi balik modal.
Jika anda hendak membuka usaha kursus dengan properti milik sendiri, harga properti juga sebaiknya tidak dimasukkan dalam analisa balik modal karena anda akan frustasi tidak akan pernah balik modal jika memperhitungkan nilai properti kedalam analisa balik modal.
Jika anda hendak membuka usaha makanan yang harga jualnya berkisar Rp. 20 ribuan sampai Rp. 30 ribuan dengan properti milik sendiri , harga properti juga sebaiknya tidak dimasukkan dalam analisa balik modal.
Jika anda hendak berbisnis dan properti yang digunakan adalah properti sewa , maka anda harus mencari harga sewa yang masuk diakal , karena saat ini kebanyakan pemilik properti dikarenakan harga jual propertinya tinggi juga mematok harga sewa yang tinggi. Hal ini tentunya akan sulit membuat bisnis anda untung.
Harga properti melambung tinggi di kota kota besar di Indonesia.
Untuk cek harga properti di kota kota besar di Indonesia , anda dapat menggunakan www.rumah123.com
Inikah yang disebut bubble harga properti di Indonesia ?
Contohnya di Jakarta :
Harga properti Kelapa Gading :
Harga properti di Kelapa Gading , Jakarta Utara yang pernah mengalami banjir besar dan tidak memiliki akses langsung tol serta tidak ada infrastruktur akses jalan baru telah mengalami kenaikan harga ratusan persen dalam 3 tahun terakhir.
Harga ruko tua dua lantai berukuran luas tanah 75 meter persegi dan luas bangunan 120 meter persegi di Kelapa Gading Boulevar Raya sudah mencapai harga 7 milyar rupiah .
Harga Rumah di Kelapa Gading seperti di Bukit Gading Villa sudah mencapai Rp. 36 juta per meter persegi. 3 tahun yang lalu harga per meter persegi sekitar Rp. 12 juta s/d Rp. 15 juta
Harga rata rata ruko di kelapa gading boulevar raya untuk ruko lama adalah 7 miliar rupiah , ruko baru bisa mencapai puluhan milyar rupiah.
Harga Properti di Pantai Indah Kapuk , Jakarta Utara
Harga tanah di Pantai Indah Kapuk 3 tahun lalu hanya berkisar di Rp 6 juta s/d 7 juta rupiah per meter persegi . Sekarang harga tanah di Pantai Indah Kapuk mencapai harga Rp. 18 juta rupiah per meter persegi. Gambaran harga ruko di pantai indah kapuk dapat dilihat dari gambar dibawah.
Harga Properti di Alam Sutera, Serpong
Harga Ruko di Alam Sutera mencapai 4 miliaran rupiah dikarenakan tersedianya akses tol alam sutera , padahal sebelum ada akses tol , harga tanah di alam sutera hanya sekitar Rp. 2 jutaan per meter persegi , saat ini harga tanah di alam sutera telah mencapai Rp. 10 juta per meter persegi .
Pada dasarnya harga properti di seluruh wilayah di Jabotabek sudah naik gila gilaan dalam 3 tahun terakhir .
Vietnam sebagai sesama negara di Asia Tenggara mengalami hal yang sama beberapa tahun silam , harga properti booming di Vietnam , semua membeli properti dan hasilnya saat ini harga properti di Vietnam hancur karena yang membeli properti dengan harga tinggi tidak dapat menjualnya dengan harga lebih tinggi lagi dan pengembang terus membangun sehingga terjadi oversupply. Sampai saat ini properti di Vietnam masih lesu .
Jika melihat trend harga properti di Indonesia, kemungkinan hancurnya pasar properti di Indonesia bisa terjadi karena melihat dari sisi kenaikan gaji , margin laba usaha tidak ada kenaikan signifikan , tapi harga properti melambung berpuluh kali lipat .
konsultansolusi@gmail.com
memang betul pak …….. saya merasakan itu … dan dampaknya terasa banget saat ini, harga property naik melesat tajam bahkan di daerah saya saja udah nggak ada tuh tanah 200 m2 dapat 1 M, ……….. rata-rata sudah 3 M lebih … kacau banget …… jangankan itu menjual saja sekarang susah banget, coba liat banyak orang terkapar menunggu penjualan property tak kunjung lakuX2 dalam 3 tahun terakhir … termasuk saya………… ini di akibatkan struktur orgs pemerintah ikut ambil bagian pada wilayah ini dengan menaikan draktis nilai PBB di setiap tahun dengan nilai fantastis ……… awalnya kita senang bahwa harga rumah kita naik, tapi saat kita mencari rumah untuk tempat tinggal tidak ada lagi peluang untuk membeli kecuali kita dapat uang milyaran utk tinggal di jakarta